Selasa, 13 April 2010

PERLENGKAPAN DAN TEKNIK PENELUSURAN GOA VERTIKAL

A. PENELUSURAN GUA VERTIKAL
Peralatan pribadi :
Sit harnest dan chest harnest
Footloop
Cowstail
Ascender ( jummar)
Descender (capstan, rack)
Croll
Maillon rapide
Carabiner
Helm dilengkapi lampu
Peralatan team
Tali (statik rope) mempunyai karakteristik : kuat, memilikidaya tahan terhadap gesekan, daya lentur kecil dan dapat menyerap kejut.
Webbing
Rock anchor
Hanger
Perlengkapan lainnya : tackle bag, kamera, kompas, altimeter, stick light.
B. PENELUSURAN GUA HORISONTAL
Peralatan pribadi :
helm lengkap dengan lampu
coverall/werkpak
sepatu
Peralatan team :
Tali
Webbing
Kamera
Perahu karet
Kompas
Stick light.
TEKNIK PENELUSURAN GUA VERTIKAL (TPGV) DAN SINGLE ROPE TEKNIK
Salah satu teknik untuk penelusuran gua vertikal adalah menuruni tali dengan teknik SRT (single rope teknik). Teknik ini menggantikan penggunaan tangga gantung yang berat dan susah dalam riggingnya.
Macam-macam SRT :
Rope Walking System (Jummaring).Ciri utamanya adalah kedua kaki diikatkan pada ascender yang terpisah, sehinnga kaki bebas bergerak seperti orang menaikki tangga.
Sit-stand system
Ciri pokok ini adalah menggunakan ascender dan descender dengan memindahkan berat tubuh secara bergantian antara kaki dan pinggul sehingga system ini tidak cepat lelah dan mudah beristirahat. Teknik yang sering digunakan adalah Frog Rig System.

RIGGING
Adalah suatu teknik untuk pemasangan lintasan tali untuk goa vertikal .
a. Syarat-syarat rigging
Ada beberapa syarat rigging yang baik adalah :
Aman dilewati oileh semua personel team.
Tidak merusak peralatan
Dapat dilewati oleh semua anggota team lainnya.
b. Peralatan rigging
Peralatan rigging sangat banyak tergantung pada lintasan vertikalnya yaitu:
Tali,Jenis tali :
Hawsterlait. Berbentuk lilitan dari bahan nylon.
Kernmantel
Terdiri dari dua bagian yaitu kern (bagian dalam/inti) dan mantel (bagian luar/ pembungkus).
Kekuatan tali = A2 x 22 kg dan A = diameter tali (mm)
Ladder
Ladder atau tangga tali yang terbuat dari kawat baja. Ladder ini sangat efektif untuk pitch pendek dan bentuk lintasan overhang.
Webbing
Berguna untuk pemasangan tambatan alam, deviasi.
Padding
Berfungsi untuk melindungi tali dari gesekan.
Carabiner
Fungsinya untuk pengait. Berdasarkan pengamanannya dibagi menjadi dua jenis yaitu :
1. Carabiner screw gate
Jenis ini mempunyai pengunci skrew.
2. Carabiner non screw gate
Jenis ini tidak mempunyai pengunci.
Pengaman sisip
Merupakan peralatan tambahan untuk membuat tambatan, penggunaannya tergantung pada bentuk bawaan batuan. Contohnya chock stopper, hexentrik, friend.
Paku pitton
Berbentuk seperti paku yang ditanamkan pada celah vertikal maupun horisontal.
Bolts (bor tebing)
Digunakan apabila tidak ditemui natural anchor.
Hanger
Merupakan pasangan dari bolts tempat penambatan tali.
Hammer
Untuk mengetes batuan maupun untuk mengebor tebing.
c. Anchor
Anchor merupakan point atau obyek yang digunakan sebagai tambatan. Yang diperhitungkan dalam pemilihan tambatan adalah jemis tambatan, posisi tambatan dan kekuatan tambatan.
Berdasarkan jenisnya dibagi menjadi dua yaitu:
Natural anchor merupakan anchor alam seperti pohon, libang tembus, rekahan,chock stone, stalaktit atau stalakmit.
Anchor buatan.
Apabila tidak ditemukan natural anchor maka satu-satunya jalan adalah pembuatan anchor buatan dengan bor tebing.

Berdasarkan posisi dan urutan mendapatkan beban dapat dibedakan menjadi :
Main anchor atau anchor utama yang secara langsung mendapatkan beban.
Back up anchor
Berfungsi sebagai anchor cadangan apabila main anchor jebol.

d. Fall factor
Pemasangan antara main anchor dengan back up harus memperhitungkan fall factornya yaitu beban hentakan yang diterima back up saat main anchor terlepas atai jebol.
FF = JARAK JATUH / PANJANG TALI
e. Lintasan
Pembuatan lintasan vertikal yang baik adalah harus memperhatikan syarat rigging sehingga diogunakan beberapa variasi lintasan. Variasi lintasan ini dibuat untuk keselamatan alat dan penelusur juga karena bentuk medannya.
Macamnya adalah :
Intermediate.Bentuknya adalah menghilangkan friksi tali pada dinding goa dengan cara memasang tambatan pada titik gesekan.
Deviasi
Dibuat untuk menghilangkan friksi juga dengan sara menarik tali/lintasan kearah luar dari titik gesekan dengan tambahan anchor.
Lintasan traverse
Lintasan Tyrolean
Ada dua yaitu horisontal tyrolean dan sloping tyrolean.
lintasan ladder

f. Simpul
Simpul yang baik untuk penelusuran goa vertikal dubagi menjadi lima kriteria yaitu :
mudah dibuat
mudah dilihat kebenaran lilitannya
aman
mudah dilepas
mengurangi kekuatan tali seminimal mungkin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar