Jumat, 17 Desember 2010

Gunung Butak (2.868 mdpl)

Gunung Butak??


Mungkin sebagian dari saudara-saudara belum mengenal gunung yang satu ini karena kurang nya informasi mengenai gunung ini.. 
supaya lebih tau mari cekidot gan!


(foto seseorang dengan latar belakang gunung Butak)

sebagian penduduk sekitar di daerah ane salah menyebut gunung ini dengan gunung kawi,, padahal nama yang bener adalah gunung butak

disebut gunung butak mungkin karena puncaknya yang dari bawah kelihatan kayak tanah botak, hahaha

Gunung buthak (mengutip wikipedia) adalah gunung stratovolcano yang terletak di Jawa Timur, Indonesia. Gunung Butak terletak berdekatan dengan Gunung Kawi. Tidak diketemukan catatan sejarah atas erupsi dari Gunung Butak sampai saat ini(ya iyalah orang gunung mati ). Gunung ini berada pada posisi 7°55′S 112°27′E / 7.92°LS 112.45°BT dengan ketinggial 2.868 MDPL.

Gunung ini terletak di perbatasan antara kabupaten Blitar & Malang dengan diapit oleh gunung Kelud di sisi barat dan gunung Arjuna di sisi timur laut. Menurut pengalaman ane mendaki di gunung2 sekitar (Semeru, Arjuna, Welirang, Kelud, Wilis, dll) gunung ini yang paling bikin kaki gempor karena rute pendakian yang terus menerus naik (jalan landainya minim banget) dengan kemiringan yang cukup ekstra.

Gunung Butak bisa didaki dengan beberapa rute diantaranya lewat rute desa Semen-Gandusari-Blitar (ane selalu naik dari rute ini), rute gunung Kawi Kepanjen, rute Desa Gadingkulon-Dau-Malang, ataupun dari bukit Panderman Batu-Malang.
Yang mau ane bahas di sini adalah rute pendakian lewat Semen & turun lewat... suka-suka deh, hehe  tapi yang paling asyik menurut ane sih turun lewat rute bukit Panderman-Batu..
Keuntungan mendaki dengan rute ini adalah kita bisa melewati perkebunan teh Sirahkencong yang indah pada saat perjalanan ke puncak.. & pas turunnya kita bisa langsung rekreasi di tempat-tempat wisata di Batu yang cukup beragam
Bagi yang berminat naik, nih ane share rincian info perjalanannya:

Dari arah mana aja  kalo agan naik bus turun di depan Pasar Wlingi trus cari angkot tujuan desa Semen (biasanya pendaki dapat diskon dari bang sopir, mungkin sekarang sekitar 2-3 ribuan per orang). Kalo naek kereta turun di stasiun Wlingi nyambung mikrolet buat menuju ke pasar Wlingi dulu (stasiun-pasar sekitar 2 Km).
Setelah nyampe di desa Semen (turunnya di depan Polsek Semen) perjalanan berlanjut menuju PTPN XII Sirahkencong. Jarak Semen-Sirahkencong sekitar 11 Km dan bisa ditempuh dengan beberapa opsi:

a. Kalo pas beruntung ada truk pabrik teh yang lagi naek agan bisa numpang, biasanya kasih pesangon ke pak sopir sekitar seribuan per orang. tapi musti rada sabar nunggu jadwal truknya lewat (tanya aja ke pedagang sekitar jadwal truknya)
b. Nyewa ojek dengan biaya yang cukup mahal, ane ga tau persisnya berapa tapi mungkin di bawah 50 ribu per orang..
c. Jalan kaki dengan waktu tempuh normal sekitar 4 jam mengikuti rute truk ke arah Sirahkencong dengan kondisi jalan aspal rusak karena kondisi medan yang sulit bikin aspal awet d. Kalo rombongannya cukup banyak bisa juga nyewa angkot rame2

Setelah nyampe di Sirahkencong (di ketinggian 1.075 mdpl) lapor bentar di pos jaga,, selanjutnya agan bisa menikmati kebun teh yang indah & luas membentang. Di sini agan juga bisa ngisi pertamax buat perut dulu sekalian ngisi air dan belanja logistik dan keperluan laen jika diperlukan, ato juga belanja Ken Tea, teh produksi kebun ini yang sebelumnya (yang ane tau) cuman diekspor, tapi sekarang dijual juga di dalam negri. Oiya di belakang pabrik juga ada air terjun yang cukup bagus dan masih alami lho (jalan masuk ke hutan kira2 setengah jam baru nyampe..





Kalo uda puas menikmati pemandangan kebun teh yang ciamik dan istirahat buat mengembalikan tenaga,,, agan bisa memulai penyiksaan fisik  dengan mengawali pendakian menyusuri kebun teh sampai dengan perbatasan masuk hutan yang disebut Wukir Negara dengan waktu tempuh sekitar setengah jam. Bagi yang belum pernah naik mungkin rute melewati kebun teh akan cukup membingungkan soalnya banyak cabang2 jalannya, mending cari barengan aja. Dari sini pendakian mulai memasuki hutan tropis dengan jalur pendakian yang cuma 1 doang (kalopun bercabang ujung2nya jadi satu lagi). Perjalanan dari wukir ke puncak akan melewati 5 pos dengan rata-rata waktu tempuh tiap pos 1,5 jam. Jadi total waktu rata2 pendakiannya 7,5 jam.

pos-pos pendakian yang mesti dilewati:
1. Di pos 1 merupakan tempat yang datar dan luas, cocok buat ngecamp, cuman kayu hampir ga bisa dijadiin api unggun buat penghangat di sini karena kondisi hutannya yang hujan tropis banget.
2. Pos 2 juga masih berupa hutan hujan tropis tapi udah ga selebat di pos 1, pos ini kondisi tanahnya miring & bisa juga dijadiin tempat camp tapi ga cukup lebar
3. Berikutnya pos 3. Jarak pos 2-3 merupakan jarak yang terdekat, kondisinya ga jauh beda dengan pos 2, cuman hutannya mulai didominasi oleh pohon2 tingi yang udah kering
4. Pos 4 kondisinya juga hampir sama dengan pos 3
5. Setelah melewat pos 4 kita akan memasuki hutan lumut di mana tumbuhan2 di hutan ini rata-rata ditempeli lumut2 sesuai dengan namanya...
6. Selanjutnya kita sampai di pos 5, pos ini sudah sangat dekat dengan puncak.. cuma butuh waktu sekitar 15 menit 



Dan setelah itu semua terlewati...
SAMPAILAH KITA DI PUNCAK BUTAK 

berikut beberapa foto jepretan ketika di puncak

 (menikmati puncak arjuna)
 (waduh, semeru meletus tuh..)
 (sunset dengan view gunung kelud)
(sunrise dengan background gunung semeru)
(sunrise dengan background gn.semeru)

Suhu di puncak rata-rata di bawah 10 derajat Celcius, biarpun ketinggiannya ga tinggi2 banget kayak Arjuna, Semeru, ato Rinjani, kalo pas beruntung juga bisa dapet suhu minus sehingga ketemu embun2 yang membeku di tanah pada pagi harinya.. 

 (embun beku di pagi hari)
(embun beku nya mancaay)

Sesampai di puncak kalo pengin cari air turun aja di Sendang yang posisinya berada di sisi balik dari rute pendakian (di sisi timur), butuh waktu sekitar setengah jam untuk turun dan satu jam untuk naik.
Jalur turun ke Sendang ini sekaligus jalur turun melalui rute2 arah Malang. Kalo pengen menuju Batu ato Dau agan setelah nyampe di bawah agan ambil jalur ke kiri -searah dengan jalur ke Sendang-), kalo pengen lewat Gunung Kawi agan ambil jalur ke kanan...


 (sendang)

(sendang lagi)

(lagi-lagi sendang)

(tim yang telah menaklukan gn.butak)

Info tentang Gunung Butak saya dapat dari sumber berikut

Gunung Sumbing (3.371 mdpl)

Gunung Sumbing adalah gunung tertinggi ke dua di Jawa Tengah, gunung ini berhadapan dengan Gunung Sindoro yang dikenal sebagai gunung kembar. Gunung Sumbing bertipe strato (kerucut), dengan ketinggian 3.371 m.dpl. Gunung ini terletak di kawasan kabupaten Wonosobo, tepatnya di daerah Temanggung, Jawa Tengah. Kondisi puncaknya terdiri atas tebing batu cadas yang menjulang tinggi dan disekitarnya banyak dijumpai kawah-kawah kecil yang mengeluarkan asap belerang. Puncak Gunung Sumbing terdiri atas dua puncak, Puncak Buntu, dengan ketinggian 3.362 m.dpl dan puncak Kawah, dengan ketinggian 3.371 m.dpl.

Lereng Gunung Sumbing merupakan salah satu kawasan yang rawan tanah longsor karena terlalu luas dieksploitasi lahannya untuk ladang tembakau dan sayuran. Menurut ahli konservasi dari UGM lereng Gunung Sumbing mempunyai tingkat erosi yang paling tinggi diantara gunung-gunung yang berada di sekitarnya sehingga bila kita mendaki gunung ini sejauh mata memandang akan terlihat hampir separuh lereng gunung sudah merupakan daerah perladangan.

Jalur Pendakian
Untuk mencapai puncak Gunung Sumbing terdapat dua jalur yaitu Garung dan Cepit, jalur utamanya yaitu lewat Kampung Butuh, Desa Garung, Wonosobo. Desa Garung merupakan desa yang terletak di kaki sebelah kanan Gunung Sumbing dan sebelah kiri lereng Gunung Sindoro. Masyarakat desa ini sebagian besar bermata pencaharian dengan bertani.

Jalur Garung
Desa Garung (1.543 m.dpl) merupakan desa terakhir menuju ke puncak Gunung Sumbing, dengan mudah kita dapat mencapainya karena letaknya yang dilalui jalur Bus/minibus dari arah Magelang menuju ke Wonosobo atau sebaliknya.

Dari Magelang kita naik bus jurusan ke Wonosobo dan turun sebelum Kota Wonosobo sekitar 16 Km tepatnya di Gapura Desa Garung (Pasar Reco). Untuk mencapai jalan pendakian yang menuju ke puncak Gunung Sumbing dari Gapura Desa Garung kita menuju ke Kampung Butuh melalui jalan berbatu, sekitar 30 menit dengan jalan kaki.

Setelah sampai di Kampung Butuh, kita melapor untuk meminta ijin pendakian pada Kades setempat. Untuk kebutuhan air sebaiknya dipersiapkan dikampung ini, karena selama perjalanan kepuncak tidak ada mata air dan kalau kita memerlukan pemandu gunung (porter) kita bisa mendapatkan di desa ini.
Dari Kampung Butuh ini terdapat dua jalur pendakian yaitu Jalur Baru dan Jalur Lama. Jalur Baru di buka karena jalur lama sudah terkena erosi yang menyebabkan jalur agak sulit untuk dilalui.

Jalur Lama
Dari Kampung Butuh, perjalanan kita lanjutkan menuju perbatasan antara hutan dengan ladang jaraknya sekitar 4,5 Km dari kampung Butuh, kita akan sampai di Boswisen. Di Boswisen ini terdapat sungai kecil, bila musim hujan terdapat air dan bisa kita pergunakan untuk keperluan memasak dan minum.

Setelah sampai di Boswisen perjalanan kita teruskan menuju pertigaan yang dinamakan Bukit Genus, sekitar 2 jam melalui tanjakan-tanjakan yang cukup melelahkan. Setelah sampai di Bukit Genus kita bisa beristirahat sebentar sambil menikmati pemandangan karena lokasinya yang cukup datar, lalu perjalanan kita teruskan lagi melewati banyak tanjakan terjal menuju Pasar Setan (2.437 m.dpl), selama 2 jam perjalanan. Kawasan Pasar Setan banyak di tumbuhi rerumputan, dan seringkali terjadi badai yang menerpa wilayah ini. Dari Pasar setan jalan semakin curam dan agak sulit di lalui sepanjang 0,5 Km, kita akan menemui batu besar, yang dapat dipergunakan sebagai tempat berlindung, tempat ini dinamakan Batu Kotak.

Dari Batu Kotak perjalanan kita teruskan menuju di kawasan Tanah Putih, sekitar 1 jam perjalanan, lalu kita dapat langsung menuju ke puncak. Dari Batu Kotak untuk mencapai puncak Gunung Sumbing membutuhkan waktu 2-3 jam lagi perjalanan pendakian.

Jalur Baru
Bila kita ingin melewati jalur baru dari Kampung Butuh kita menuju ke kawasan Boswisen sebelah barat yang membutuhkan waktu 2 jam perjalanan, melewati jalan berbatu dan menanjak. Boswisen merupakan batas ladang dan hutan pinus milik PERHUTANI dan terdapat pondok yang merupakan Pos I. Pos ini bisa dipergunakan untuk bermalam bila kita tidak bermalam di desa, dan pagi harinya kita meneruskan perjalanan.

Dari Pos I Perjalanan kita lanjutkan menuju ke pos II yang dinamakan Pos Gatakan, sekitar 3 Km. Dari pos II perjalanan kita lanjutkan sampai menemui pertigaan, yang merupakan pertemuan jalur lama dan jalur baru, sekitar 1-1,5 jam. Seterusnya perjalanan kita teruskan melewati jalur lama menuju ke puncak. Dari Desa Garung ke puncak membutuhkan waktu 7-8 jam perjalanan, sedang turunnya membutuhkan waktu 5 jam.

Jalur Cepit
Dari Yogya naik bus ke Magelang, disambung ke Temanggung, turun di Parakan. Perjalanan di mulai di Base Camp Cepit yang terletak di desa Pager Gunung, kecamatan Bulu, wilayah Temanggung, Jawa Tengah. Perjalanan dimulai selama kurang lebih satu jam melewati kebun sayur penduduk. Kemudian kita akan mendaki sekitar 2 jam memasuki kawasan hutan, selanjutnya kita akan sampai di padang rumput. Setelah itu kita akan bertemu dengan Batu Kasur dan Batu Lawang.


Jalur menuju puncak sangat sempit dan menanjak, sehingga sangat melelahkan, kita perlu sangat berhati-hati dan menjaga stamina tubuh. Puncak Gunung Sumbing berbentuk kaldera kecil yang bergaris tengah 800 meter, dengan kedalaman 50-100 m dan beberapa puncak yang runcing. Untuk menuju puncak tertinggi harus turun lagi ke arah kanan dan kemudian naik lagi.

Terdapat lautan pasir, terdapat juga makam leluhur masyarakat setempat yang dikenal dengan sebutan Ki Ageng Makukuhan. Ada beberapa gua salah satunya dikenal dengan nama Gua Jugil yang merupakan gua terbesar. Di kaldera banyak kawah kecil yang berasap belerang. Pemandangannya sangat indah sehingga kita akan merasa enggan untuk meninggalkan puncak tersebut.
Sebaiknya kita tidak meletakkan barang-barang diluar tenda karena gunung Sumbing masih agak rawan. untuk itu sikap ramah, sopan dan penuh waspada sangat diperlukan.

Untuk mencari penginapan kita bisa ke Kota Wonosobo karena di Desa Garung tidak ada penginapan. Bila kita ingin menikmati perjalanan di kawasan Gunung Sumbing kita bisa menuju ke Wisata air terjun Curug Duwur, yang terletak sekitar 2 Km dari pusat Desa Garung/Butuh. Dari Desa garung kita juga bisa meneruskan perjalanan ke kota Wonosobo dan langsung menuju ke Lembah Dieng
Konon bila kita melakukan perjalanan dimalam hari, bila kita tersesat atau terpisah dengan yang lain, biasanya kita akan ditemani (seorang yang seusia dengan kita dan jenis kelamin sama, dengan memakai pakaian putih) sampai kita bergabung kembali dengan kelompok, tapi sayangnya orang tersebut tidak bisa diajak bicara.
(Gunung Sumbing)
 (Sindoro dan Sumbing)

Gunung Raung (3.332 mdpl)

Gunung Raung adalah sebuah gunung yang terletak di ujung timur pulau Jawa. Gunung dengan ketinggian 3.332 m.dpl ini mempunyai kaldera dengan kedalaman 500 meter, selalu berasap dan sering menyemburkan api. Gunung Raung termasuk gunung berapi yang masih aktif dengan kaldera di puncaknya dan kelilingi oleh banyak puncak kecil, Menurut catatan letusan terdahsyat terjadi pada tahun 1638. Gunung strato volcano ini secara geografis terletak di Kabupaten Banyuwangi, Jember dan Bondowoso, secara astronomis terletak pada 08° LU-07° LS dan 114° BB-021°BT.
Gunung Raung merupakan bagian dari kelompok pegunungan Ijen yang terdiri dari beberapa gunung, diantaranyal gunung.Suket (2.950mdpl), gunung.Raung, (3.332mdpl), gunung.Pendil (2.338), gunun.Rante (2.664), gunung.Merapi (2.800), gunung.Remuk (2.092), dan Kawah Ijen. Keindahan gunung raung dapat kita lihat dari pulau dewata Bali, tepatnya ketika kita berada di pantai Lovina Singaraja Bali Utara pada akhir siang atau ketika sunset di Lovina Beach.

Jalur Pendakian
Untuk mencapai puncak Gunung Raung, Jalur dari arah Bondowoso-Sumber Wringin adalah jalur paling sering digunakan sebagai jalur pendakian, sedangkan jalur dari arah Banyuwangi-Bajulmati jarang dilalui karena medan pendakian yang cenderung menanjak dan curam. Dari arah Bondowoso kita menuju ke Wonosari dengan minibus lalu kita teruskan menuju ke desa Sukosari. Dari desa Sukasari kita teruskan ke desa Sumber Wringin dengan naik kendaraan angkutan pedesaan. Perjalanan membutuhkan waktu 1,5 jam
 
.
Di desa Sumber Wringin kita turun di pasar Sumber Wringin, lalu jalan menuju ke arah Pondok Motor yang letaknya sekitar 1jam dari Sumber Wringin, melalui pepohonan pinus yang tertata rapi dan di perjalanan akan menjumpai beberapa pondok di ladang penduduk yang dapat digunakan untuk beristirahat. Bisa juga menggunakan kendaraan milik perkebunan kopi untuk menuju Pondok Motor.

Di Pondok Motor akan dijumpai sebuah pondok pendaki. Dari tempat ini pendakian dimulai melewati tegalan sejauh 500m ke arah Tenggara. Kemudian dilanjutkan perjalanan selama 30 menit kita akan mencapai ketinggian 1300m.dpl. Pada ketinggian ini akan dijumpai pertigaaan jalur menuju gunung Suket ke arah Timur yang sekarang telah ditutup. Dari sini, menuju ketinggian 1600m.dpl memakan waktu kurang lebih 30 menit.

Pendakian dilanjutkan menuju Pondok Sumur (1750 m.dpl). Dari Pondok Sumur, perjalanan mulai sulit karena jalur tertutup semak belukar.setelah itu kita akan melewati hutan cemara dan pakis serta padang rumput, setelah itu kita akan mencapai Pondok Demit. Dari Pondok Demit, pendakian dilanjutkan menuju Pondok Mantri, yang memakan waktu sekitara 7 jam. Pondok Mantri (2900m.dpl) merupakan perbatasan hutan dengan batuan sebelum puncak. Di tempat ini kita dapat mendirikan tenda untuk bermalam. Dari Pondok Mantri pendakian dilanjutkan melewati medan batuan menuju puncak gunung Raung. Total pendakian dibutuhkan waktu sekitar 9 jam.dan turunnya di perlukan 5 jam.
Puncak Gunung ini berupa gigir kaldera. Kawahnya sangat luas dan dalam serta sangat curam. Sesungguhnya masih ada titik tertinggi lain, namun kita tidak dapat menuju ke sana, karena tidak terdapat jalur serta dibutuhkan perlengkapan yang memadai. Di puncak sering bertiup angin kencang disertai hujan, menyebabkan udara sangat dingin. Suhu dapat mencapai 2-10 derajat celsius. Pakaian hangat sangat diperlukan dalam pendakian.

 (Kawah Raung)
Biasanya kebanyakan pendaki melewati rute utara jalur sumber wringin untuk sampai ke puncak gunung raung, namun jalur tersebut hanya menghantarkan sampai bibir kawah utara gunung raung yang saling berhadapan dengan puncak sejati raung.
 (Puncak Sejati Raung)
 (Raung dilihat dari bawah)



 
Data mengenai Gunung Raung saya dapatkan dari Suara Kebebasan http://capsulx368.blogspot.com/2010/10/gunung-raung.html#ixzz18MB49Xas
 
Dengan beberapa gambar tambahan yang saya dapatkan dari Mbah Google